Minggu, 26 Agustus 2012

Perjuangan Ku Masuk Teknik Mesin

Semenjak naik kelas dan duduk di kelas 3 SMA, dunia ku serasah berubah total karena akan dihadapkan pada Ujian Nasional dan jika lulus akan berada di dunia perkuliahan. Teman-teman saya semuanya juga pada sibuk untuk memilih jurusan yang bakal mereka pilih untuk kuliah nanti, dan tentunya sibuk memilih Universitas nya juga.

Kebanyakan mereka memilih kedokteran, tapi saya memilih teknik mesin. Hal itu karena saya ingin hidup yang lebih baik lagi, sebab saya yakin lulusan teknik mesin peluang kerjanya lebih besar. Semenjak saya memutuskan untuk memilih teknik mesin saya semakin bergairah untuk belajar. karena saya tahu kalau saya tidak dapat lulus SMA, maka semuanya itu hanyalah tinggal cerita. Oleh karena itu saya mulai semangat belajarnya. Setiap hari kerja saya hanyalah belajar dan belajar.

seminggu sebelum Ujian Nasional, saya selalu belajar sampai larut malam, itu semua saya lakukan agar saya bisa masuk teknik mesin dan pastinya bisa lulus SMA juga tentunya. Saya belajar dan belajar sampai semua ajakan teman saya tolak semua. Saya pun sempat dijauhi oleh teman-teman saya, Tapi saya biarkan itu semua terjadi, karena saya tahu bahwa yang saya lakukan itu adalah demi masa depan saya.

Setelah Ujian Nasional selesai saya masih melanjutkan belajar saya, saya memutuskan untuk mengikuti bimbingan belaj di Medan. Sayamenabung setiap hari agar saya mendapatkan uang untuk beli tiket ke Medan dan untuk tambahan biaya disana. Saya pun mencari-cari teman saya yang mau bimbingan belajar di Medan juga, agar bisa satu tempat kostan. itungitung ngirit biaya. hehee :)

Tabungan saya pun sudah cukup untuk beli tiket, saya pun perbi bersama dengan teman-teman saya, sesampainya di Medan kami langsung ke kostan kami. saya juga sudah membawa buku-buku pelajaran dari Dumai, yaitu kota asal saya. Saya membawa buku-buku itu untuk saya pelajari demi lulus teknik mesin. Karena menurut saya lulus tejnik mesin(USU) melalui jalur SNMPTN tertulis bukanlah hal yang mudah, mengingat saingan nya yang se-Indonesia. Oleh karena itu saya selalu belajar dan pastinya juga berdoa kepada Tuhan, karena saya yakin jika tanpa Tuhan saya tidak mungkin berhasil

Setiap harinya saya mengikuti bimbel mulai dari jam delapan pagi sampai jam setengah sebelas siang. seusai bimbel saya pun pergi bersama teman-teman saya untuk makan siang. Seusai makan siang kami pun langsung ke tempat bimbel lagi untuk berdiskusi dengan para tentor yang bertugas. Kami selalu menanyakan setiap soal yang kami tidak mengerti.

Kami selalu mengikuti try out SNMPTN yang diadakan oleh bimbel kami setiap minggunya. Saya tahu bahwa passing grade SNMPTN untuk lulus di teknik mesin (USU) adalah berkisar 38%. Sementara hasil try out saya mulai dari try out yang pertama hingga yang kelima selalu gagal. Saya tidak pernah lulus try out sekalipun. Hal ini membuat mental saya menjadi 'DOWN'. Saya menjadi taku untuk menjadikan teknik mesin (USU) menjadi piliahan saya pada SNMPTN nanti.

Tibalah saat konsultasi jurusan, setelah melakukan perhitungan dengan hasil try out saya, Tentor menyarankan saya agar memilih jurusan dengan passing grade 27% ke bawah. Itupun jika saya mau lulus katanya begitu. Sementara saya sangat ingin masuk teknik mesin (USU), tp saya takut untuk memilihnya. Oleh karena itu saya merubah semuanya. Hari pembelian pin untuk SNMPTN pun dimulai. Saya pun membeli pin SNMPTN agar dapat mendaftar secara online.

Pada saat daftar online, saya memutuskan untuk memilih teknik material dan logam (ITS), kiarena berdasarkan passing grade jurusan itu termasuk aman untuk saya. Sehari sebelum SNMPTN dimulai, saya datang berkunjung ke rumah kakak saya. Tujuannya sih ingin meminjam laptop untuk caricari materi fisika dan matematika dasar. Sesampainya disitu kakak saya bertanya, "SNMPTN ambil jurusan apa?". Saya hanya menunjukkan kartu SNMPTN saya kepada kakak saya. Begitu ia melihat kartu SNMPTN saya, seketika itu juga ia mengoyaki kartu SNMPTN saya. Lalu ia memarahin saya

Saat dimarahi saya hanya bisa diam saja, lalu saya pun menjelaskan bahwa saya hanya mencoba mencari aman saja. Tapi kakak saya malah mengatai saya 'PENGECUT'. Saya hanya bisa tertunduk, tidak biasanya kakak saya semarah ini kepada saya. Kakak saya langsung memberikan saya uang untuk membeli pin SNMPTN yang baru. Saya pun pergi membelinya lagi.

Setelah membeli pin SNMPTN, saya pun ditemanin oleh kakak saya untuk mendaftar online. Saat daftar online saya pun memilih teknik mesin (USU) sebagai pilihan pertama saya. Sebenarnya saya sangat takut dan tidak percaya diri lagi, karena saya mendaftar SNMPTN di hari terakhir.

Semuanya pun selesai, saya sudah melalui dua hari yang berat, yaitu ujian SNMPTN. setelah itu saya pun kembali ke Dumai. Saya pulang ke Dumai dengan perasaan kecewa. Karena saya yakin kalau saya gagal dalam SNMPTN. Hanya muzijat sajalah yang dapat menyelamatkan saya.

Tibalah hari pengumuman SNMPTN, saya membukanya melalui internet. Saya berdoa  terlebih dahulu sebelum membuka hasilnya. Lalu saya pun membuka nya. Oh tidak !!!! hasilnya diluar dugaan....
saya lulus di teknik mesin (USU) piji Tuhan!. Saya sangat senang sekali. Saya sangat berterimakasih kepada Tuhan. Saya pun berpikir kalau kejadian ketika kakak saya memarahi saya itu adalah rencana Tuhan. Sejak saat itu saya yakin kalau tidak ada yang mustahil jika segala sesuatunya jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berserah penuh kepada Tuhan.

:)

1 komentar: